Daftar Blog Saya

Rabu, 24 Januari 2018

ARSITEKTUR BIOLOGIS


WILDHAN ALSYAFBADRI
27316650
UNIVERSITAS GUNADARMA
 
Dalam arsitektur dikenal istilah arsitektur biologis, yaitu ilmu penghubung antara manusia dan lingkungannya secara keseluruhan yang juga mempelajari pengetahuan tentang hubungan integral antara manusia dan lingkungan hidup, dan merupakan arsitektur kemanusiaan yang memperhatikan kesehatan. Istilah arsitektur biologis diperkenalkan oleh beberapa ahli bangunan, antara lainProf. Mag.arch, Peter Schmid, Rudolf Doernach dan Ir. Heinz Frick. Sebenarnya, arsitektur biologis bukan merupakan hal yang baru, sebab sejak ribuan tahun yang lalu nenek moyangkita telah menerapkan konsep dasar dari arsitektur biologis ini, yaitu dengan membangun rumah adat (tradisional) menggunakan bahan-bahan yang diambil dari alam sehingga tidak mencemari lingkungan dan mempertimbangkan rancang bangun yang dapat tahan dengan segala macam ancaman alam, seperti hewan buas dan bencana seperti banjir, longsor,gempa, dan lain-lain.
Arsitektur Biologis lebih memanfaatkan potensi alam berdasarkan pembangunan berwawasan lingkungan. Kualitas dari arsitektur sulit diukur batasan antara arsitektur yang bermutu dan yang tidak bermutu. Kualitas bisa dinilai dari bentuk bangunan serta konstruksi namun kurang mementingkan kualitas penghuni yang dirasakan yang memungkinkan ketertarikan terhadap arsitektur ini. Dalam Arsitektur Biologis diupayakan dalam perancangan arsitektur  memperhatikan aspek lingkungan serta meningkatkan kualitas kehidupan.
Konsep arsitektur biologis saat ini menjadi lebih kontemporer. Arsitektur biologis mempergunakan teknologi alamiah untuk mengurangi keadaan kritis alam yang sudah mulai terancam, untuk meningkatkan kualitas kehidupan yaitu berupa kerohanian, dan kualitas bangunan dengan bagian-bagian material.
Melalui konsep arsitektur biologis, para arsitek diajak memahami rumah sebagai sebuah bangunan organis, untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Kualitas bangunan dengan bagian-bagian material dan rohani menentukan kualitas lingkungan hidup manusia. Bahan-bahan bangunan yang digunakan dalam mewujudkan arsitektur biologis adalah bahan-bahan bangunan dari alam. 
Bahan-bahan bangunan yang digunakan dalam mewujudkan arsitektur biologis adalah bahan-bahan bangunan dari alam, terdiri dari:
  • Bahan bangunan alam yang dapat dibudidayakan lagi,digunakan dalam arsitektur biologis, seperti kayu, bambu, rumbia, alang-alang dan ijuk.
  • Bahan bangunan alamiah yang dapat digunakan lagi menjadi bangun arsitektural adalah tanah liat, tanah lempung dan batu alam.
  • Bahan bangunan alam yang diproses pabrik atau industri adalah batu artifisial yang dibakar (batu merah), genting flam, genting pres dan batu-batuan pres (batako).

PENERAPAN ARSITEKTUR BIOLOGIS
Kualitas bangunan dengan menggunakan bagian bagian material dan rohani juga menentukan kualitas lingkungan hidup manusia. Bahan-bahan bangunan yang digunakan dalam mewujudkan arsitektur biologis adalah bahan-bahan bangunan dari alam. Perencanaan arsitektur biologis memperhatikan konstruksi yang sesuai dengan tempat bangunan itu berada. 
Perencanaan arsitektur biologis senantiasa memperhatikan konstruksi yang sesuai dengan tempat bangunan itu berada. Teknologinya sederhana, bentuk bangunannya pun ditentukan oleh fungsi menurut kebutuhan dasar penghuni dan cara membangunnya. Bentuk bangunan ditentukan oleh rangkaian bahan bangunannya.
                Konstruksi bangunan yang digunakan ada yang bersifat masif (konstruksi tanah, tanah liat dan lempung), berkotak (konstruksi batu alam dan batu-batu merah), serta konstruksi bangunan rangka(kayu dan bambu). Atas dasar pengetahuan tentang bahan bangunan tersebut, akhirnya tercipta bentuk-bentuk bangunan yang berkaitan dengan sejarah arsitektur.
Dalam konsep arsitektur biologis lebih di arahkan untuk  menjaga alam,perpaduan antara manusia dengan alam artinya setiap bangunan yang akan di bangun tidak memiliki dampak negatif terhadap alam dan dapat menciptakan suatu karya arsitektur yang ramah lingkungan, tahapan arsitektur biologis dapat tercapai apabila :
1. Penggunaan material yang ramah lingkungan
2. Membuat solusi untuk mengatasi dampak negatif yang akan terjadi pada lingkungan sekitar.
Disarankan, pembangunan lingkungan harus terdiri dari dinding dan atap hidup yang menyediakan oksida dan energi. Pendidikan arsitektur barat sebenarnya kurang tepat diterapkan di negara-negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki latar belakang kebudayaan berbeda-beda. Karena itu, arsitektur biologis lebih mudah berkembang di Indonesia.
CONTOH ARSITEKTUR BIOLOGIS
  • TRADISIONAL


Rumah Adat Bali
  • MODERN 


PEMAHAMAN TENTANG ARSITEKTUR BIOLOGIS

      Arsitektur Biologis, dari pengertiannya arsitektur ini memiliki hubungan antara manusia dengan lingkungannya secara keseluruhan dan juga merupakan arsitektur kemanusiaan yang mengutamakan kesehatan. Arsitektur biologis sudah diterapkan pada jaman nenek moyang kita yang membangun rumah tradisional dengan material-material alam sehingga tidak mencemari lingkungan disekitar. Dalam konsep arsitektur biologis lebih di arahkan untuk  menjaga alam, perpaduan antara manusia dengan alam artinya setiap bangunan yang akan di bangun tidak memiliki dampak negatif terhadap alam. Arsitektur biologis juga mempertimbangan rancang bangun yang dapat tahan dari segala macam ancaman baik dari hewan buas maupun bencana alam.

Terkadang, arsitektur biologis disamakan dengan Green Architecture. Tetapi keduanya memiliki perbedaan, yaitu dimana green architecture atau arsitektur hijau adalah arsitektur yang meminimalkan menggunaan sumber daya alam, termasuk energi, air, dan material. Persamaan antara arsitektur biologis dengan green architecture adalah sama-sama meminimalkan dampak negatif pada lingkungan alam sekitar. 
source;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1.) Berkomentar lah dengan bebas tetapi sopan
2.) Tidak deiperkenankan berjualan di blog ini entah memasang iklan dan sebagainya
3.) tidak diperbolehkan berkomentar yang mengandung unsur pornografi dan sara