ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN
WILDHAN ALSYAFBADRI
27316650 / 2TB03
UNIVERSITAS GUNADARMA
Pengertian
Arsitektur
Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah
kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam
seperti tanah, air, energi
surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi
segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan
kehidupan manusia.
Pengertian Arsitektur Lingkungan
Arsitektur lingkungan adalah ilmu bangun membangun yang berkaitan
dengan perencanaan tata kota, landscape planning, urban
design, interior maupun eksterior yang memperhatikan kondisi fisik
sumber daya alam, yang meliputi air, tanah, udara, iklim, cahaya, bunyi
dan kelembapan. Arsitektur lingkungan sangat berkaitan erat dengan
arsitektur hijau (green architectur).
B. PENGERTIAN ARSITEKTUR EKOLOGI
Arsitektur ekologi adalah suatu keselarasan antara
suatu bentuk masa (bangunan) dengan alam atau lingkungan
sekitarnya, mulai dari
atmosfer, biosfer, lithosfer serta komunitas, yang mana
semua unsur serta nilai-nilai yang ada dapat berjalan harmoni sehingga dapat di
rasakan kenyaman, kemanan, keindahan serta ketertarikan. Arsitektur
ekologi sendiri telah lama di terapkan di eropa, amerika dan Asia
tentunya, di mulai dengan merencanakan suatu
resort, villa, lodge, taman, dan
lain-lain yang sebagian bertujuan hanya sebagai tempat peristirahatan, rekreasi, camping
ground, atau lainnya, sementara nilai-nilai ekologi
adalah suatu kewajiban yang di bawa ke dalamnya, tetapi sekarang ini
setelah semakain banyak timbulnya bencana, nilai nilai ekologi ini
di terapkan kembali sebagai suatu prioritas, jadi mungkin dapat kita mengerti
bahwa kita dapat memulainya dri lingkungan kita sendiri, baik itu
tempat kita tinggal, dan tempat kita bekerja, sehingga
ada suatu kenyaman serta kepuasan dengan apa yang telah kita pertahankan untuk
menjaga kualitas lingkungan kita.
Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang
artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun
interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Ekologi adalah cabang ilmu
biologi yang banyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain,
seperti : kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya.
Arsitektur ekologi merupakan perancangan arsitektur
yang ekologis atau biasa disebut dengan arsitektur yang berwawasan lingkungan.
Proses pendesainan dilakukan dengan pendekatan dengan alam, alam sebagai dasar
dalam desain si arsitek. Proses pendekatan ini menggabungkan teknologi dengan
alam. menggunakan alam sebagai basis design, strategi konservasi, perbaikan
lingkungan, dan bisa diterapkan pada semua tingkatan dan skala untuk
menghasilkan suatu bentuk bangunan, lansekap, permukiman dan kota yang
revolusioner dengan menerapkan teknologi dalam perancangannya. Perwujudan dari
desain ekologi arsitektur adalah bangunan yang berwawasan lingkungan yang
sering disebut dengan green building.
Prinsip-prinsip
ekologi sering berpengaruh terhadap arsitektur (Batel Dinur, Interweaving
Architecture and Ecology – A theoritical Perspective):
1. Flutuation
Prinsip
fluktuasi menyatakan bahwa bangunan didisain dan dirasakan sebagai tempat
membedakan budaya dan hubungan proses alami. Dalam hal ini bangunan harus dapat
mencerminkan proses alami yang terjadi di lokasi dan tidak menganggap suatu
penyajian berasal dari proses melainkan proses benar-benar dianggap sebagai
proses. Fluktuasi juga bertujuan agar manusia dapat merasakan hubungan atau
koneksi dengan kenyataan yang terjadi pada lokasi tersebut.
2. Stratifiction
Stratifikasi
bermaksud untuk memunculkan interaksi dari perbedaan bagian-bagian dan
tingkat-tingkat, bermaksud untuk melihat interaksi antara bangunan dan lingkungan
sekitar. Semacam organisasi yang membiarkan kompleksitas untuk diatur secara
terpadu.
3. Interdependence (saling
ketergantungan)
Menyatakan
bahwa hubungan antara bangunan dengan bagiannya adalah hubungan timbal balik.
Peninjau (perancang dan pemakai) seperti halnya lokasi tidak dapat dipisahkan
dari bagian bangunan, saling ketergantungan antara bangunan dan
bagian-bagiannya berkelanjutan sepanjang umur bangunan.
Kata-kata arsitektur ekologi, mengandung arti
yang sangat kompleks dan mungkin agak sedikit rumit untuk di dapat di
pahami, jadi mungkin disini dapat kita urai apa sebenarnya ekologi
dan apa itu arsitektur ekologi, berasal dari kata ekologi yang artinya adalah
lingkungan (lingkungan yang terpelihara mulai dari Atmosfer, Biosfer, dan
Lithosfer), sedangkan arsitektur adalah, suatu bentuk
atau masa, atau juga tata ruang yang terencana secara fungsional
yang direncanakan oleh arsitek serta disiplin ilmu lain yang terlibat di
dalamnya, jadi dapat di ambil pengertian bahwa Ekologi Arsitektur
selain dari pada bentuk masa bangunan, material, tata
ruang atau pun nilai kearifan lokal yang ada, juga adalah kepedulian kita
sendiri terhadap bangunan tersebut, bagaimana kita mengartikan
fungsi dari pada bangunan tersebut, bagaimana kita mengelolanya, dan
bagaimana kita merawatnya. Arsitektur ekologi berfungsi sebagai sarana Edukasi
serta Analisis untuk mewujudkan fasilitas-fasilitas fisik yang berwawasan
lingkungan, dengan di lakukannya perencanaan secara Arsitektur ekologi, maka
akan di wujudkannya suatu sinergisitas (keselarasan) antara fasilitas fisik
dengan Lingkungan.
C. PENGERTIAN ARSITEKTUR GEOLOGI
Secara etimologis, geologi berasal dari bahasa
Yunani yaitu Geo yang artinya bumi dan Logos yang artinya ilmu, Jadi Geologi
adalah ilmu yang mempelajari bumi. Secara umum Geologi adalah ilmu yang
mempelajari planet Bumi, termasuk Komposisi, keterbentukan, dan sejarahnya.
Karena Bumi tersusun oleh batuan, pengetahuan mengenai
komposisi, pembentukan, dan sejarahnya merupakan hal utama dalam memahami
sejarah bumi. Dengan kata lain batuan merupakan objek utama yang dipelajari
dalam geologi.
Secara keseluruhan bumi ini terdiri dari beberapa lapisan
yaitu :
1. Atmosfer, yaitu lapisan udara yang menyelubungi Bumi
2. Hidrosfer, yaitu lapisan air yang berada di permukaan
Bumi
3. Biosfer, yaitu Lapisan tempat makhluk hidup
4. Lithosfer, yaitu lapisan batuan penyusun Bumi
Jadi, arsitektur geologi adalah perancangan yang
dilakukan dengan pendekatan ilmu geologi, yaitu dengan memperhatikan aspek
lapisan yang menyusun bumi, diantaranya atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan
lithosfer.
D. HUBUNGAN ARSITEKTUR, LINGKUNGAN DAN MANUSIA
Hubungan yang terjadi antara manusia dan lingkungan lebih
umum dikenal dengan istilah interaksi antara manusia dengan lingkungan. hal ini
berada diantara sifat-sifat alami dari manusia dengan lingkungan dengan
berbagai macam atributnya, baik fisik maupun non-fisik. Terjadinya interaksi
antara manusia dengan lingkungan disebut dengan persepsi. sebuah persepsi akan
muncul jika salah satu unsur tidak ada. pola perilaku menjadi suatu hal yang
sangat penting untuk membatasi situasi dan konteks situasi, serta untuk
mengatakan bahwa ada batasan kebudayaan. kesesuaian karakteristik dalam
interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya sangatlah penting dalam
pengembangan suatu lingkungan binaan. aspek yang sangat berpengaruh dalam
interaksi tersebut adalah budaya (berkaitan dengan kebiasaan dan kecenderungan
dalam melakukan suatu kegiatan).
Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah terlepas dari
lingkungan yang membentuk diri mereka. Di antara sosial dan arsitektur
dimana bangunan yang didesain oleh manusia, secara sadar atau tidak sadar,
mempengaruhi pola perilaku manusia yang hidup di dalam arsitektur dan
lingkungannya tersebut.
Sebuah arsitektur dibangun untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Dan sebaliknya, dari arsitektur itu lah muncul kebutuhan manusia
yang baru kembali. Hal ini pernah dikemukakan oleh Winston Churchill:
“We
shape our buildings; then they shape us” – Winston Churchill (1943)
Manusia membangun bangunan demi pemenuhan kebutuhan kita, yang
kemudian bangunan itu membentuk perilaku kita yang hidup dalam bangunan
tersebut. Bangunan yang didesain oleh manusia yang pada awalnya dibangun untuk
pemenuhan kebutuhan manusia tersebut mempengaruhi cara kita dalam menjalani
kehidupan sosial dan nilai-nilai yang ada dalam hidup. Hal ini menyangkut
kestabilan antara arsitektur dan sosial dimana keduanya hidup berdampingan dalam
keselarasan lingkungan.
E. PENGARUH ARSITEK TERHADAP LINGKUNGAN
Seorang arsitek, adalah seorang ahli di bidang ilmu
arsitektur, ahli rancang bangun atau ahli lingkungan binaan.
Istilah arsitek seringkali diartikan secara
sempit sebagai seorang perancang bangunan, adalah orang yang terlibat
dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya
untuk memandu keputusan yang mempengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi
astetika, budaya, atau masalah sosial. Definisi tersebut kuranglah tepat karena
lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior
ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan lingkup
kota dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai
seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan
binaan.
Arti lebih umum lagi, arsitek adalah sebuah perancang
skema atau rencana.
"Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari
bahasa Yunani: architekton (master
pembangun), arkhi (ketua)
+ tekton (pembangun,
tukang kayu).
Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai
pendamping, atau wakil dari pemberi tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus
mengawasi agar pelaksanaan di lapangan/proyek sesuai dengan bestek dan
perjanjian yang telah dibuat. Dalam proyek yang besar, arsitek berperan sebagai
direksi, dan memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor.
Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan,
memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan
yang disepakati.
Namun dalam penerapan pekerjaan arsitektur jarang yang
memperhatikan dampak lingkungan binaan sekitar
F. PENGARUH POSITIF PEKERJAAN ARSITEK TERHADAP
LINGKUNGAN
Memperhatikan hubungan antara ekologi dan arsitektur,
yaitu hubungan antara massa bangunan dengan makhluk hidup yang ada disekitar
lingkungannya, tak hanya manusia tetapi juga flora dan faunanya. Arsitektur
sebagai sebuah benda yang dibuat oleh manusia harus mampu menunjang kehidupan dalam
lingkugannya sehingga memberikan timbal balik yang menguntungkan untuk kedua
pihak. Pendekatan ekologis dilakukan untuk menghemat dan mengurangi
dampak – dampak negatif yang ditimbulkan dari terciptanya sebuah massa
bangunan, akan tetapi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. Contoh terapannya
yaitu, munculnya trend green design.
Memberikan
dampak pada estetika bangunan
Dapat
memberikan pemecahan masalah pada tata letak bangunan atau kota.
Memperhatikan
kondisi lahan yang akan dibangun. Sebagai contoh bila bangunan akan didirikan
pada lahan yang memiliki kemiringam, maka dengan pendekatan ekologis bisa
dicarikan solusinya seperti memperkuat pondasi, atau menggabungkan unsur alam
pada lingkungan dengan bangunan yang ada sehingga semakin estetis bangunan yang
tercipta.
contoh :
Taman
ismail marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.
banyaknya
lingkungan hijau di site bangunan tersebut dan pembuatan taman pada atap
sehingga membuat dampak positif untuk mengurangi dampak global warming.
Sebagai
taman hijau kota.
Pembuatan
the "Artificial Sungai" dibuat sepanjang sisi barat laut situs untuk
membantu mengumpulkan air hujan untuk didaur ulang dan mengganti pagar sebagai
batas ramah antara taman dan sekitarnya.
G. PENGARUH BURUK PEKERJAAN ARSITEK YANG
TIDAK MEMPERDULIKAN LINGKUNGAN
-
ambrolnya sisi utara
jalan raya RE Martadinata sepanjang 103 meter.
ambrolnya
jalan RE martadinata tersebut merupakan contoh dari ketidak pedulian arsitek
terhadap lingkungan sekitarnya, daerah yang seharusnya menjadi tempat hijau
(tempat penanaman pohon bakau) dijadikan jalan raya. yang mengjutkan lagi
seharusnya di pinggir-pinggir jalanan ditanami pohin bakau agar tidak terjadi
abrasi terhadap tanah tapi ini tidak ada, bagai mana tidak ambrol apabila
begitu?
-Banjirnya
kota jakarta merupakan akibat dari sitem pembangunan-pembangunan di jakarta
yang tidak memikirkan lingkungan, hal tersebut marupakan akibat dari lingkungan
yang seharunya merupakan daerah hijau di jadikan menjadi gedung-gedung dan
pemakaian plester penuh pada stiap permukaan tanah di kota jakarta sehingga
tidak adanya tempat lagi untuk resapan air. seharusnya
untuk jalan pejalan kaki tidak perlu menggunakan plester melainkan menggunakan
bata konblok agar air dapat meresap ke tanah.
- Bangunan di Kemang
- Bangunan di Kemang, yang seharusnya bangunan dibangun 20 % dan
memiliki lahan terbuka hijau 80 %. Namun saat ini kemang menjadi kawasan
area bisnis yang sensasional, yang hanya memiliki lahan terbuka hijau
menjadi 20%, dan umumnya penuh dengan bentuk masif yang hanya mengejar
estetika belaka.
POSITIF :
NEGATIF :
KESIMPULAN
:
Dalam mendesain atau membangun suatu
projek, seorang arsitek diwajibkan mampu menganalisa suatu kondisi
lingkungan sekitar proyek yang sedang dilaksanakannya. Perlu
memperhatikan lingkungan dalam segi lahan, aspek sosial serta
pertimbangan penuh pengaruh pembangunan terhadap lingkungannya
seharusnya menjadi utama sang arsitek untuk mencari solusi dalam keadaan
untuk mencapai hasil desain yang dapat diterima dari berbagai pihak
tanpa mengurangi resiko desain terhadap bangunan lingkup sekitarnya.
sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
http://indomondayharyadi.blogspot.co.id/2015/11/arsitektur-lingkungan.html
http://oktariom.blogspot.co.id/2016/10/pengertian-arsitektur-dan-lingkungan.html
http://egardanoza.blogspot.co.id/2016/01/arsitektur-dan-lingkungan-serta.html
https://hartoyo-sw-nd.blogspot.co.id/2010/11/pengaruh-arsitektur-terhadap-lingkungan.html